cover
Contact Name
Eko Siswoyo, Ph.D.
Contact Email
eko_siswoyo@uii.ac.id
Phone
+62274-896440
Journal Mail Official
jstl@uii.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta 55584 Indonesia Telp. +62-274-896440 (ext. 3210) Fax. +62-274-895330
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan
ISSN : 20851227     EISSN : 25026119     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan (JSTL) published twice a year in January and June is a scientific journal that publishes scientific research papers and ideas in the field of science and technology related to environmental issues. The journal covers typical subjects of environmental sciences and technologies such as.: Drinking water treatment, wastewater treatment, solid waste treatment, solid waste management, cleaner production, air pollution management, resource recovery, water pollution, soil contamination, and other relevant fields. JSTL published by the Islamic University of Indonesia (UII) only accepts original scientific works that have not been published by other medias. All incoming articles will be reviewed in advance by competent reviewers before being eligible for publication. JSTL (e-ISSN 2502-6119) has been accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS " : 6 Documents clear
DETEKSI DAN KUANTIFIKASI TELUR CACING ASCARIS spp. PADA AIR LIMBAH DAN LUMPUR IPAL BOJONGSOANG BANDUNG Husna Muizzati Shabrina; Barti Setiani Muntalif; Mayrina Firdayati; Inat Shani Fathuna
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss1.art6

Abstract

Kehadiran telur cacing parasit di lingkungan menjadi perhatian sejak badan kesehatan dunia (WHO) mempublikasikan versi baru dari Pedoman untuk Penggunaan Kembali Air Limbah, Materi Fekal, dan Greywater untuk Pertanian dan Perairan tahun 2006 yang menjadikan telur cacing parasit sebagai polutan yang perlu mendapat perhatian. Batas ekuivalen telur cacing dalam lumpur adalah kurang dari 1 telur/gram total solid (TS). Telur cacing parasit, khususnya nematode Ascaris spp., menjadi ancaman dalam pemanfaatan air limbah dan lumpur sebagai produk sampingan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) karena sifatnya yang resisten menyebabkan waktu ketahanan telur cacing lebih panjang dibandingkan mikroorganisme lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah telur cacing Ascaris spp. pada air limbah dan lumpur IPALD. Sampel air limbah dan lumpur diambil dari kolam anaerobic, fakultatif, dan maturasi IPAL Bojongsoang, Bandung. Metode deteksi dan kuantifikasi menggunakan prinsip pencucian, flotasi dan sedimentasi. Hasil penelitian ini adalah ditemukan telur cacing Ascaris spp. baik bentuk fertile maupun infertile di semua sampel dengan jumlah telur fertile lebih banyak dibandingkan bentuk infertile. Pada lumpur kolam anaerobic, fakultatif, dan maturasi jumlah telur Ascaris spp. fertile berturut-turut adalah 202, 40, dan 39 telur/gram sedangkan telur Ascaris spp. infertile adalah 82, 22, dan 27 telur/gram. Pada air inlet, kolam anaerobic, fakultatif, dan maturasi jumlah telur Ascaris spp. fertile  berturut-turut adalah 3662, 1187, 613, dan 342 telur/liter sedangkan telur Ascaris spp. infertile adalah 1227, 333, 240, dan 280 telur/liter. Jumlah ini menunjukkan resiko tinggi pencemaran badan air dan daerah pertanian serta ancaman bagi kesehatan masyarakat di sekitar IPAL.
ANALISIS DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR BOD, COD, DAN TSS DI SUNGAI WIDURI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE QUAL2KW Yevan Okta Wifarulah; Nelly Marlina
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss1.art1

Abstract

Sungai Widuri berhulu di wilayah Kabupaten Sleman, mengalir melalui wilayah tepi Kota Yogyakarta dan masuk Kabupaten Bantul. Sungai Widuri banyak di manfaatkan sebagai sarana mencuci, mandi, dan toilet. Selain itu, Sungai Widuri juga membawa air limbah yang berasal dari pertanian, peternakan, perikanan, dan kegiatan industri. Penelitian bertujuan menganalisis daya tampung beban pencemar yang dapat diterima Sungai Widuri dengan menggunakan software pemodelan air QUAL2Kw. Software pemodelan QUAL2Kw merupakan salah satu software yang direkomendasikan untuk menghitung daya tampung beban pencemar dari Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 1 tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air. Parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS) digunakan sebagai parameter pencemar sungai. Berdasarkan penelitian, didapatkan nilai daya tampung parameter BOD adalah : segmen 1 sebesar 2617,919 kg/hari, segmen 2 sebesar 152,918 kg/hari, segmen 3 sebesar 0,040 kg/hari, segmen 4 sebesar 199,579 kg/hari, parameter COD adalah : segmen 1 sebesar 21815,948 kg/hari, segmen 2 sebesar 1274,314 kg/hari, segmen 3 sebesar 0,318 kg/hari, segmen 4 sebesar 1663,194 kg/hari, dan parameter TSS adalah  : segmen 1 sebesar 43631,896 kg/hari, segmen 2 sebesar 2548,627 kg/hari, segmen 3 sebesar 0,635 kg/hari, segmen 4 sebesar 3326,387 kg/hari. Secara keseluruhan nilai daya tampung pada semua parameter dan setiap segmen masih bernilai positif (+) yang menyatakan nilai daya tampung beban pencemar yang dapat diterima oleh Sungai Widuri.
ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN KARANG JOANG, BALIKPAPAN Eka Masrifatus Anifah; Intan Dwi Wahyu Setyo Rini; Rachmat Hidayat; Muhammad Ridho
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss1.art2

Abstract

Kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan di Kota Balikpapan pada saat ini adalah pengangkutan dari sumber dan penimbunan di tempat pemrosesan akhir (TPA) Manggar. Pengangkutan sampah dari sumber dan penimbunan sampah di TPA menghasilkan gas rumah kaca seperti gas karbondioksida dan metana. Data timbulan dan komposisi yang digunakan dalam estimasi emisi gas rumah kaca didapatkan dengan sampling di kawasan permukiman Kelurahan Karang Joang, Balikpapan. Metode sampling timbulan dan komposisi dilakukan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-3964-1994. Estimasi emisi gas rumah kaca dihitung berdasarkan metode The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Tahun 2019 Tier 1. Rata-rata timbulan sampah perumahan di Kelurahan Karang Joang adalah 0,25 kg/orang/hari. Komposisi sampah didominasi sampah organik dan kertas dengan persentase rata-rata 49,09% dan 21,82%. Emisi total gas rumah kaca dari proses pengangkutan sampah adalah 460,11 kg ekuivalen CO2/tahun/ton sampah. Emisi gas rumah kaca dari proses pemrosesan akhir sampah dihitung berdasarkan tiga skenario pengelolaan sampah yaitu penimbunan sampah di TPA, penimbunan dan pembakaran sampah secara terbuka, serta daur ulang dan pengomposan sampah. Proses pemrosesan akhir dengan cara penimbunan menghasilkan emisi gas rumah kaca 3237 kg ekuivalen CO2 per ton sampah basah yang ditimbun. Proses penimbunan dan pembakaran sampah menghasilkan emisi 2433 kg ekuivalen CO2 per ton sampah basah yang dibakar dan ditimbun. Untuk mengurangi jumlah emisi yang ditimbulkan dari proses pengangkutan dan penimbunan sampah di TPA, perhitungan emisi dengan skenario pengomposan sampah organik dan daur ulang sampah dilakukan. Proses pengomposan menghasilkan emisi 386 kg ekuivalen CO2 per ton sampah. Skenario ketiga, proses pengomposan dan penimbunan sampah residu menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 913 kg ekuivalen CO2 per ton sampah. Proses daur ulang dan pengomposan sampah dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 62,34% dari kondisi BAU.
ANALISIS RISIKO KESEHATAN PAPARAN DEBU TERHADAP FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI HOME INDUSTRY C-MAX Azham Umar Abidin; Novelia Henita; Suphia Rahmawati; Fina Binazir Maziya
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss1.art3

Abstract

Home industry C-MAX merupakan industri yang memproduksi cor alumunium dari proses produksi tersebut menghasilakan debu di lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa risiko kesehatan paparan debu  terhadap fungsi paru pada pekerja di home industry C-MAX. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan design studi cross-sectional. Pengukuran kadar debu menggunakan alat Low Volume Air Sampler (LVAS) Pemeriksaan kapasitas fungsi paru menggunakan spirometer. Populasi dalam penelitian berjumlah 55 orang, dengan 28 pekerja bagian divisi casting dan 23 pekerja bagian divisi finishing. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 36 orang, dengan 20 orang bagian casting dan 16 orang bagian finishing. Hasil pada penelitian ini adalah pengukuran kadar debu secara rerata, masih dibawah standar Nilai Ambang Batas (NAB), dengan NAB debu total sesuai dengan regulasi Permenaker No. 05 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja yaitu 10 mg/m3. Hasil pemeriksaan spirometri mengenai fungsi paru pada responden sebanyak 36, bahwa 26 pekerja hasil pemeriksaan fungsi paru normal dan 10 pekerja mengalami gangguan fungsi paru, dengan 7 pekerja di unit casting dan 3 pekerja di unit finishing. Pekerja yang terpapar debu secara terus-menerus setiap harinya, selama 8 jam kerja akan memiliki potensi risiko kesehatan pada pernapasan akibat debu tersebut yang  menumpuk masuk dalam saluran inhalasi, sehingga produktivitasnya akan terganggu. Gangguan fungsi paru tidak hanya dipengaruhi oleh kadar debu di tempat kerja saja, tetapi masih terdapat fakor-faktor lain yang berpengaruh seperti kebiasaan merokok atau lainnya.
KAJIAN COD DAN BOD DALAM AIR DI LINGKUNGAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH KALIORI KABUPATEN BANYUMAS Sri Royani; Adita Silvia Fitriana; Afresa Bias Putri Enarga; Hanif Zufrialdi Bagaskara
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss1.art4

Abstract

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Kaliori Banyumas merupakan TPA non aktif yang masih terdapat timbunan sampah dan air lindi di lokasinya.  Telah dilakukan penelitian untuk mengkaji polutan organik Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) dalam air lindi, air sumur dan air sungai di lingkungan TPA tersebut. Berdasakan hasil pengujian, kadar COD air lindi melebihi baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P59/Menlhk/Setjen/kum.1/7/2016, sedangkan kadar BOD masih berada di bawah ambang batas maksimal yang ditetapkan. Sedangkan untuk air sumur,  hanya air sumur dengan kode SUM3 dan SUM5 yang memenuhi kualitas air kelas pertama dilihat dari parameter BOD dan COD berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001, dan masih diperbolehkan sebagai air baku untuk air minum. Selain itu, air sumur dengan kode SUM2, SUM3, SUM4 dan SUM5 masih aman jika digunakan untuk prasarana mandi, cuci dan kakus karena memenuhi nilai baku mutu air kelas kedua. Nilai BOD dan COD dalam air sungai tidak memenuhi kualitas air yang bagus, baik kelas satu, dua, tiga maupun kelas empat berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001. Rasio BOD/COD yang diperoleh sebesar 0,9 memungkinkan untuk dilakukan biodegradasi guna menghasilkan air yang lebih baik kualitasnya. Kata kunci: air lindi, air sumur, air sungai, BOD, COD.
MANAJEMEN BENCANA BERDASARKAN ANALISIS TINGKAT KERENTANAN AIRTANAH DI SEBAGIAN DESA SIDOARUM, KECAMATAN GODEAN, KABUPATEN SLEMAN, D.I YOGYAKARTA Sektiana Uyun Azizah; Vindy Vadia Utama; Ekha Yogafanny; Suharwanto Suharwanto
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss1.art5

Abstract

Menjadi daerah sub urban, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta mengalami peningkatan kebutuhan air karena pertambahan penduduk dari beberapa tahun belakangan. Jumlah penduduk yang terus meningkat mendukung terjadinya perluasan wilayah permukiman dan perkembangan sarana infrastruktur yang mendukung kegiatan masyarakat sehari-hari. Alih fungsi penggunaan lahan di suatu wilayah perlu disesuaikan dengan berbagai kegiatan masyarakat dan pemanfaatan ruang dalam upaya menjaga kondisi airtanah. Untuk mengetahui kondisi airtanah di sebagian Desa Sidoarum, maka bisa dianalisis berdasarkan tingkat kerentanan airtanah yang berkaitan dengan kondisi daerah penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui zonasi tingkat kerentanan airtanah terhadap pencemaran dengan metode DRASTIC dan penentuan manajemen bencana melalui metode analisis deskriptif kualitatif. Hasilnya terdapat 2 zonasi kerentanan airtanah, yaitu zonasi tingkat kerentanan tinggi dan zonasi tingkat kerentanan sangat tinggi. Model manajemen bencana yang digunakan adalah disaster risk reduction framework berupa identifikasi risiko bencana. Pelaksanaan manajemen bencana tersebut dibutuhkan arahan pemanfaatan ruang secara konsisten dan terpadu, serta Pemerintah baik daerah maupun pusat dapat membuat regulasi sistematis terkait pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan berdasarkan tingkat kerentanan airtanah. 

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol. 15 No. 2 (2023): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 15 No. 1 (2023): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 14 No. 2 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 14 No. 1 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 13 No. 2 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 12 No. 2 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 12 No. 1 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 11 No. 2 (2019): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 11 No. 1 (2019): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 10 No. 2 (2018): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 10 No. 1 (2018): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 2 (2017): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 1 (2017): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 2 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 1 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 2 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 1 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 2 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 2 (2012): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 1 (2012): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 3, No 2 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 2 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 2 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 1 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN More Issue